Rabu, 29 September 2010

DPR Ancam Batalkan Kenaikan Anggaran Polri

Jakarta - Bentrok antar kelompok di PN Jaksel dan kericuhan di Tarakan membuat DPR mengultimatum Polri. Jika Polri tidak bisa menciptakan keamanan dan kenyamanan, DPR mengancam akan membatalkan persetujuan kenaikan anggaran Polri.

"Kalau polisi gagal menciptakan rasa keamanan dan kenyamanan, wassalam. Dukungan kami kepada Polri bisa dihitung ulang terkait anggaran pada fasilitas Polri yang menyangkut kinerja mereka," ujar Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso dalam jumpa pers di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (29/9/2010).

Priyo pun menjelaskan kedua hal ini akan menjadi pertimbangan Polri dalam memilih pengganti Kapolri. "Situasi ini bisa berefek pada kepemimpinan Polri kalau tidak bisa menyelesaikan permasalahan ini dengan baik," jelas Priyo.

Menurut Priyo, DPR ingin menaikkan anggaran Polri. Namun tentunya hal ini harus diikuti oleh kenaikan kinerja Polri.

"Anggaran Polri termasuk alat pertahanan, ingin kita naikan tapi harus berbarengan dengan profesionalitas mereka. Saya meminta mereka serius," tegas Priyo.

Khusus untuk kericuhan di Tarakan, Priyo meminta agar aparat keamanan menjaga agar kerusuhan tidak meluas. Dikhawatirkan ada provokator yang memancing kasus ini menjadi kerusuhan SARA.

"Untuk yang Tarakan ada indikasi kuat akan adanya pihak yang memprovokasi yang ada di lapangan. Suasana ini jangan sampai menjadi mencekam," ujar politisi Partai Golkar ini.


(rdf/fay)

Senin, 20 September 2010

Julian: SBY Belum Teken Nama Calon Kapolri

Jakarta - Meskipun Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah mengantongi nama calon Kapolri yang akan menggantikan Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri, namun SBY belum menandatangai surat resmi yang akan dikirim ke DPR. Presiden sejauh ini masih menerima masukan dari publik. Nama calon Kapolri pun masih bisa berubah.

"Saat ini Presiden belum tanda tangan," ujar Jubir Presiden Julian Aldrin Pasha saat dihubungi detikcom, Senin (20/9/2010).

Julian menjelaskan secepatnya SBY akan menyerahkan nama caloin Kapolri ke DPR. "Bisa hari ini bisa besok, atau pun akhir minggu nanti. Tapi diupayakan secepatnya," ujar Julian.

Presiden, menurut Julian, tetap memperhatikan isu-isu terkini dan mendengarkan keinginan publik sehingga menurutnya bisa saja, nama yang saat ini berada di tangan Presiden masih bisa berubah. Nama yang diajukan pun bisa hanya satu nama, bisa juga lebih.

"Bisa tunggal, bisa juga lebih dari satu," jawab Julian.

Dua nama calon Kapolri yang beredar hangat belakangan ini adalah Komjen Nanan Soekarna dan Irjen Imam Sudjarwo yang pagi ini akan naik pangkat menjadi Komjen.

Indonesia Timur Berpotensi Jadi Lokasi Ibukota Baru








Jakarta - Ramai-ramai wacana pemindahan pusat pemerintahan baru, mengundang banyak gagasan untuk menjadikan wilayah tertentu menjadi kandidat kuat calon pusat pemerintahan pengganti Jakarta.

Salah satu wilayah yang digagas menjadi lokasi ini adalah kawasan Indonesia Timur khususnya Provinsi Sulawesi Barat. Provinsi termuda ini diusulkan jadi pengganti Jakarta sebagai pusat pemerintahan karena cukup potensial.

"Kalau pemerintah serius membangun Kawasan Timur yang katanya masih tertinggal dari wilayah lainnya maka selayaknya ibukota negara dipilihlah di wilayah Indonesia Timur. Jadi dengan satu keputusan bisa membuat dampak yang dahsyat," kata Ketua Umum Kadin Sulawesi Barat Harry Warganegara kepada detikFinance, Senin (20/9/2010). 

Menurut Harry, Sulawesi Barat (Sulbar) adalah daerah yang paling cocok, walaupun berada di wilayah timur tapi posisinya berada  paling tengah di negara kesatuan Indonesia.

Sulbar lanjut Harry, dapat di akses dari laut, udara dan daratan, yang juga sangat cocok dari sisi ketahanan.

"Sulbar adalah provinsi paling termuda di Republik Indonesia, boleh dibilang sebagai anak bungsunya NKRI," ujar Harry.

Ia menjelaskan Sulbar  mempunyai wilayah daratan dan lautan yang luas. Provinsi muda ini memiliki potensi alam seperti hasil laut, perkebunan coklat, sawit. Bahkan untuk  migas ada potensi batubara, emas, pasir besi dan lain-lain.

"Bahkan potensi Sungai Karama dan Bonehau Sulbar bisa menghasilkan energi PLTA sebesar 3000 MegaWatt, menurut kajian PLN dan Bappenas," imbuhnya.

Dikatakan Harry, wilayah ini juga aman dari ancaman seperti tsunami dan gempa.  Penduduk Sulbar saat ini masih sedikit, kurang lebih hanya 1,4 juta jiwa. Ibukota provinsi Sulbar yaitu Mamuju hanya memiliki penduduk sekitar 350.000 jiwa.

"Kadin Sulbar sangat mengharapkan Presiden dan juga DPR dapat melihat dengan jeli tempat yang cocok buat ibukota negara serta mempertimbangkannya dengan matang multiflier efek yang akan timbul," ujarnya.

Seperti diketahui wilayah-wilayah lainnya seperti Kota Palangkaraya, Kabupaten Karawang dan lain-lain dikabarkan menjadi kandidat kuat sebagai pusat pemerintahan baru nantinya.
(hen/qom) 

my blog family

Welcome di blog pribadi ku hehehee...
haii all kalo dah masuk pls di posy dunk ya :))
sebelum lanjut nih aku ada tag foto ku , ntar deh nyusul foto with family yaa huhuhu